Pohon yang disebut pohon Nabi ini ditemukan setelah Pangeran Ghazi bin Muhammad yang baru kembali dari belajar di Universitas Camridge setelah ditugaskan oleh sang paman, Raja Hussein, untuk bekerjadi pepustakaan Kerajaan.
Pohon yang terletak di wilayah Safawi Provinsi Zarqa, Yordania inilah yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW bertemu dengan pendeta Buhaira.
Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah yang bertemu dengan bocah kecil calon rasul terakhir.
Saat itu Muhammad baru berusia 9 atau 12 tahun. Beliau menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke negeri Syam, negara Suriah saat ini.
Suatu hari, pendeta Bahira mendapat firasat, kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir. Tiba-tiba ia melihat rombongan kafilah pedagang arab, dan melihat pemuda kecil yang memiliki ciri-ciri sesuai yang digambarkan dalam kitabnya.
Kemudian Bahira mengundang kafilah tersebut dalam sebuah pejamuan, kecuali anak yang ia tunggu-tunggu. Ternyata Muhammad kecil sedang menunggu dibawah pohon untuk menjaga unta-unta.
Bahira keluar mencarinya dan ia sangat takjub menyaksikan cabang-cabang pohon Sahabi merunduk melindungi sang pemuda dari terik matahari. Dan segumpal awal pun ikut memayungi kemanapun Ia pergi. Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak serta berteduh dan bersantap dalam perjamuan. Dia pun segera meneliti dan menanyai pemuda kecil ini dan menyimpulkan bahwa Dia utusan terakhir yang dijelaskan dalam Alkitab.
Pendeta itu lantas memberi tahu Abu Thalib bahwa anak kecil yang turut dalam rombongannya (Nabi Muhammad) kelak akan menjadi Nabi. Pendeta Buhaira berpesan agar Abu Thalib menjaga Nabi Muhammad.
Perihal Kisah ini juga dituliskan oleh ahli sejarah islam, Ibnu Hasyim, dalam bukunya Al-Sirah al-Nabawiyah. Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari.
Sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar